E-Book
Festival cap gomeh di kota seribu kelenteng
Jia merayakan Cap Go Meh di Singkawang. Banyak sekali
pertunjukan budaya yang disaksikannya. Ada pawai lampion,
wayang gantung, festival kuliner, pertunjukan musik delapan dewa,
dan yang tak kalah penting adalah pawai tatung. Suguhan budaya
ratusan tahun yang masih lestari hingga kini.
Semuanya adalah warisan budaya Tionghoa. Namun, hei!
Mengapa ada kesatria aneh dalam pawai tatung itu? Ia memakai
kalung tengkorak sebagai aksesoris. Manik-manik dan bulu burung
menjadi mahkotanya.
“Itu tatung Dayak,” kata Mama.
Apa itu tatung Dayak? Bukannya tatung itu budaya Tionghoa?
Mengapa orang Dayak ikut dalam perayaan ini? Jia berjalan mengikuti
sang tatung Dayak. Lalu, akankah Jia mendapatkan jawabannya?
EBook0325 | 780.795 983 2 DEW f | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain